Penerapan jenis model ekonomi baru di Indonesia saat ini menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan ekonom dan pengamat kebijakan publik. Banyak pihak yang berpendapat bahwa perubahan model ekonomi diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Dr. Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, “Penerapan jenis model ekonomi baru di Indonesia harus mengutamakan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat.” Hal ini sejalan dengan visi pembangunan ekonomi yang lebih berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam model ekonomi baru adalah penguatan sektor industri dalam negeri. Menurut Prof. Dr. Sri Adiningsih, ekonom senior dari Universitas Indonesia, “Peningkatan daya saing industri dalam negeri akan membantu mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.”
Selain itu, penerapan jenis model ekonomi baru juga harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Menurut Dr. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup, “Pertumbuhan ekonomi yang tidak berkelanjutan akan berdampak negatif bagi lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.” Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Dalam konteks globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, penerapan jenis model ekonomi baru di Indonesia menjadi sebuah keharusan. Dengan mengadopsi pendekatan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan nilai tambah industri dalam negeri, Indonesia diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.