Peran motif ekonomi dalam pengambilan keputusan ekonomi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Motif ekonomi dapat diartikan sebagai alasan atau dorongan yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan ekonomi, baik itu dalam hal berinvestasi, menabung, atau mengeluarkan uang untuk konsumsi.
Menurut Dr. Asep Suryahadi, seorang ekonom dari Institute of Economic and Social Research (LPEM) FEB UI, “Motif ekonomi dapat menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan ekonomi seseorang. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan, keinginan, atau tujuan finansial yang ingin dicapai.”
Dalam konteks pengambilan keputusan ekonomi, motif ekonomi juga dapat berperan dalam menentukan tingkat risiko yang siap diambil seseorang. Menurut Warren Buffet, seorang investor terkemuka, “Motif ekonomi seseorang akan memengaruhi sejauh mana ia bersedia mengambil risiko dalam berinvestasi. Semakin kuat motif ekonominya, semakin besar kemungkinan ia akan mengambil risiko yang lebih tinggi.”
Namun, perlu diingat bahwa motif ekonomi tidak selalu bersifat rasional. Ada kalanya emosi atau faktor psikologis juga turut berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi seseorang. Menurut Daniel Kahneman, seorang psikolog dan pemenang Nobel Ekonomi, “Keputusan ekonomi seseorang tidak selalu didasari oleh logika dan perhitungan rasional. Emosi dan naluri juga bisa memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan finansial.”
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai pilihan ekonomi yang harus kita ambil. Dengan memahami peran motif ekonomi dalam pengambilan keputusan ekonomi, diharapkan kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan terencana untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.